Sikap Kami
Berjalan lebih dari setahun, drama kasus Bibit-Chandra akhirnya Senin (25/10) menuju titik akhir. Kejaksaan memilih opsi pengesampingan (deponering) perkara ini. Dengan diambilnya keputusan deponeering ini, dua pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, kini secara legal nasibnya terkatung-katung,
Seluruh keperkasaan dan kewibawaan hukum Republik Indonesia mulai hari ini harus memaklumatkan kepada dunia bahwa hukum telah mati. Mati karena dipaksa bersujud dan menyembah kepada superman mahaperkasa bernama Gayus Tambunan.
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Opini
Friend Link
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Keluarga Desak Polisi Tangkap Pembawa Minuman Beracun
Kediri - Keluarga Sugio (27), korban tewas setelah menggelar pesta minuman keras (miras) bersama lima orang temannya mendesak pihak Polsek Papar, Kabupaten Kediri segera menangkap pembawa minuman beracun tersebut. Mereka berharap pelaku diganjar dengan hukuman yang setimpal.
"Jika minuman tersebut hanya biasa tidak akan mungkin menyebabkan kematian. Biasanya setelah mabuk, kemudian dipake tidur, esok harinya sudah sehat kembali. Jadi kami minta polisi menangkap pembawa minuman tersebut," kata Suwito (35), kakak Sugio, asal Dusun Jambangan, Desa Srikator, Kecamatan Papar.

Imbuh Suwito, pria pembawa minuman tersebut, bukan warga setempat. Pria yang tengah dicari polisi itu membawa minuman haram itu dalam kemasan botol bekas air mineral.

"Saya rasa, dia langsung membuang, ataupun menyimpan botol bekas yang dipake untuk mengemas minuman itu. Masyarakat disini juga tengah mencari botol tersebut," terus Suwito.

Yang paling membuat terpukul keluarga Sugio, pemuda yang sehari-hari bekerja di sawah itu hendak mengikuti pertunjukkan kesenian kuda lumping di wilayah Kabupaten Tulungagung. Sugio memang dikenal sebagai pemain pentul (kethekan) pada seni jaranan.

Bakat itu, imbuh Suwito, dimiliki adiknya sejak masih kecil. Sugio sudah kerap manggung di berbagai daerah. "Ibu saya sangat terpukul menerima kenyataan anaknya meninggal dengan cara tragis. Dia shock dan terus murung," imbuh Suwito

Polres Kediri langsung membeck up kasus kematian dua pria akibat minuman keras tersebut. Polisi terus mencari tahu jenis serta asal minuman mematikan itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah berpesta miras dua orang tewas, dan satu kritis. Dua korban tewas adalah Sugio dan Suhadi (55), warga Dusun Slambur, Desa Srikaton. Sedangkan korban kiritis adalah Agus warga Dusun Jambangan. [nng/ted](beritajatim.com)

Kamis, 20 Januari 2011